Kisah Belajarnya Imam Syafi'i
Alquran Itu Mudah:
°°°
Seri Pendidikan Para Imam (3-Habis)
IA YANG DUDUK DI LUAR KELAS
•
Yatim juga miskin. Tinggal di satu daerah di Gaza, tanpa sanak saudara.
•
Kondisi ini tak membuatnya hidup prihatin. Karena di sampingnya, ada seorang ibu tangguh dengan cita-cita sekuat baja.
•
Sejak sang anak belia, sang Ibu sudah merancang perjalanan hidupnya. Diambilnya langkah awal dengan meninggalkan Gaza menuju Mekah, kota suci jauh jaraknya. Salah satu pusat ilmu dan kebesaran para ulama.
•
Usia 7 tahun, Alquran selesai ia hapalkan.
Usia 10 tahun, tak kurang dari 7000 hadits dari kitab Al Muwatha ia kuasai.
•
Satu hari, si anak tertarik untuk belajar di satu kelas. Khusus untuk pejabat dan kalangan berada. Mengeluhlah ia pada sang bunda.
•
"Duduklah di luar. Dengarkan dan perhatikan suara gurunya," jawab sang Bunda. Ringan penuh solusi.
•
Syafii kecil menuruti ujar sang Ibu. Tak dinyana, bahkan ia yang duduk di luar kelas, dan hanya terlihat kepalanya saja dari dalam, mampu menyerap ilmu yang disampaikan.
•
Di saat lain, sang anak memiliki keinginan duduk di majlis ilmu Imam Malik. Tak sembarang orang bisa masuk di dalamnya. Berangkatlah sang bunda pada amir Mekah. Dimintanya rekomendasi bagi sang anak.
•
Itulah sekelumit masa kecil Imam Syafii. Pendidikan di masa belianya yang dikawal ibu yang luar biasa.
•
Seorang ibu miskin, yang tak lantas menjadikannya miskin orientasi dan cita-cita. Menghantarkan anaknya, menjadi ulama besar sepanjang masa.
•••
fb : Suminar Widyawati
Post a Comment