Hakikat Keempat Nabi Adam Alaihi Salam (Bagian 7)

Pemateri : Ida Faridah
📚 Nabi Adam Alaihi Salam (Bagian 7)

⇨Hakikat keempat

Allah swt telah mengambil janji dari anak-anak Nabi Adam as untuk beribadah hanya kepada-Nya dan meninggalkan penyembahan terhadap setan sejak mereka masih berada di alam roh, dan mereka berikrar untuk setia dengan janji tersebut.

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (Al-A'raf: 172)

Namun setelah mereka keluar ke dunia, mereka terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang setia yaitu orang-orang yang beriman dan kelompok yang mengkhianati perjanjian yaitu orang-orang kafir. Oleh karena itu Allah swt mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab kepada manusia untuk menjadi hujjah atas mereka (bukti bahwa Allah swt telah menjelaskan kebenaran kepada manusia).

" (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa: 165)

"Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan." (QS. Fathir: 24)

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al-Hadiid: 25)

Kemudian, Allah swt memperingatkan manusia sejak awal dari musuh terbesar mereka, yaitu iblis, sebagaimana Dia juga memperingatkan mereka dari tipu daya dunia. Firman Allah swt:

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al-A'raf: 27)

"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah." (QS. Fathir: 5)

Lalu Allah swt menyeru manusia secara tegas untuk istiqomah dan bertakwa dan memperingatkan mereka dari kekafiran, melaui firman-Nya:

"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya." (QS. Fushilat: 6)

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS. Al-'Araf: 26)

"Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-A'raf: 35-36)

Akan tetapi, mereka tetap dalam kondisi demikian, yaitu ada yang beriman dan ada yang kafir.

======
🗃Sumber: Tarbiyah Islamiah
🌏Web : komunitastahajjudberantai.org