Rindu Kami Padamu Ya Rasulullah

Ya rasullallah rindunyana kami padamu
.
Allahuma shali'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wasallam 😊😇

Matahari kian tinggi, pintu kediaman Rasulullah masih tertutup. Didalamnya beliau sedang terbaring lemah dengan kening yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba2 dari luar pintu terdengar seseorang berseru mengucapkan salam.
.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Namun Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
.
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata putri Rasulullah itu sambil membalikkan badan dan menutup pintu.
.
Kemudian ia kembali menemani sang ayah yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah,
“Siapakah itu wahai anakku?”
.
“Tak tahulah aku, Ayah. Sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.
.Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tetapi Rasulullah menanyakan knp Jibril tidak ikut menyertai.
.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia utk menjemput ruh kekasih Allah. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasulullah dgn suara yang amat lemah.
“Pintu2 langit telah terbuka, para malaikat menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
.
Rasulullah tampak tidak lega, matanya penuh kecemasan.
“Tidakkah kau senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril.
"KABARKAN KEPADAKU BAGAIMANA NASIB UMATKU KELAK?"
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya", kata Jibril.
.
Detik2 hidup  manusia tercinta hampir habis, saatnya Izrail melakukan tugas.
.
Perlahan ruh Rasulullah ditarik, Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan tangannya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, PELIHARALAH SHOLAT DAN SANTUNI ORANG2 LEMAH DIANTARAMU."
.
Ummati,  Ummati,  Ummati

Sumber : @dessy_nomino