Padahal Saya Sudah Benar

"Padahal saya sudah sabar"
.
Tahu kan ya makna sabar itu apa? Bagi jiwa yang selalu on dan terhubung dengan Allah, SABAR itu dilakukan pada saat 'pukulan' pertama ujian datang, bukan baru dilakukan ketika sudah letih 'memberontak' dan 'protes' pada ketetapan Allah.
.
Memang tidak ada yang bilang mudah, namun bukan berarti kita tidak mampu. Karena Allah lah yang paling tahu sebatas mana kita mampu memikul 'beban'. Bukankah Allah tidak pernah berbuat dzalim kepada hamba-Nya?
.
Apapun bentuk ujian dan musibah yang kita terima, berat atau tidaknya sesungguhnya bukan orang lain yang menilai bukan orang luar yang mengukur. Hanya diri kita dan Allah sajalah yang bisa menilai dan mengukurnya. Dan sudah barang tentu penilaian dan ukuran ini tertakluk pada quwwatu tahammul (kekuatan menahan beban) yang ada pada diri kita. Dan sudah barang tentu pula quwwatu tahammul ini berbanding lurus dengan kekuatan iman yang ada dalam diri kita.
.
"Sudah ikhtiar shalat dan meminta sama Allah, ga tau harus bagaimana lagi"
.
Tidak selamanya keinginan kita selalu selaras dengan keinginan Allah, SADARI bahwa setiap kali adanya PERBEDAAN tersebut proses pendewasaan hati sedang terjadi. Saat dimana kita diberi peluang untuk melebarkan dan meluaskan hati untuk belajar berbaik sangka kepada Allah.
.
Lalu pada saat itupun, kita juga sedang diberi kesempatan untuk bisa menilai diri sendiri apakah kita adalah manusia yang sudah mampu ridha kepada ketetapan Allah atau belum. Jika masih selalu dominan rasa kecewa yang hadir, maka saatnya kembali 'masuk ke dalam', benah benah hati kembali.
.
Sudahkan benar-benar ikhtiar? Atau barangkali kita belum selalu SADAR untuk bersyukur atas apapun yang kita miliki saat ini, masih sibuk fokus melirik lirik apa yang dimiliki "tetangga" yang tidak kita miliki.
.
Padahal jika kita selalu berusaha untuk melihat segala sesuatu dengan 'kacamata bening' kita, melihat dan merasakan satu nikmat saja yang kita miliki, akan berbeda penerimaannya. Contohnya masih diberikan nikmat bisa berjalan dengan kedua kaki kita, sedangkan ada yang tidak diberikan nikmat tersebut.
.
Kita yang diberikan nikmat tempat bernaung, sedangkan dibelahan bumi lain.. bisa tidur dibawah langit dengan hujan peluru yang mengancam nyawa mereka setiap saatpun, masih membuat mereka tidak berhenti untuk tawakal kepada Allah.
.
Dalam Hadits Qudsi Allah berfirman kepada nabi Musa a.s " Wahai Musa! Tidak ada yang paling aku cintai dari makhluk yang pernah aku ciptakan kecuali hambaku yang mukmin dan sesungguhnya ketika aku menimpakan bencana kepada dia, sesungguhnya terdapat kebaikan bagi dia di dalamnya serta ketika aku menghalangi dia dari ( mendapat ) sesuatu itu juga karena terdapat kebaikan baginya dalam hal tersebut karena sesungguhnya aku lebih tahu apa yang paling maslahat bagi hambaku… "
.
Bagaimana agar do'a kita diijabah? Allah yang menjawab dalam surat Al-Baqarah ayat 186, penuhi segala perintah-Nya dan beriman kepada-Nya.

Sumber : Kajian Online Umum