XII.Baiat Aqabah dan Hijrahnya Para Sahabat (Part IV)

 XII.Baiat Aqabah dan Hijrahnya Para Sahabat (Part IV)
Hasil gambar untuk sejarah nabi
Umar bin Hakam mengatakan bahwa Abu Fukhaihah, Bilal bin Rabah, Shuhaib, Amir bin Fuhairah dan beberapa orang Muslim lain yang ketika hendak hijrah ke Madinah, disiksa kaum musyrik Mekah. Akibat siksaan itu mereka sampai tidak sadarkan diri. (HR. Ibnu Sa’ad)

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah SWT dan Allah SWT Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Baqarah: 207)

Sa’id bin Musayyab berkata, “Suatu hari, Shuhaib berhijrah ke Madinah. Di perjalanan ia dikejar orang-orang kafir Quraisy. Ia kemudian turun dari tunggangannya. Dengan anak panah di tangan ia berseru, 'Wahai musyrik Mekah, Demi Allah kalian tentu mengetahui bahwa aku adalah seorang pemanah ulung. Kalian tidak akan bisa menyerangku. Maka pilihlah, kalian semua mati terbunuh atau kalian dapat memiliki semua hartaku di Mekkah dengan syarat kalian tidak mengganggu hijrahku ke Madinah'. Orang-orang kafir itu memilih harta Shuhaib dan membiarkannya pergi. Setibanya di Madinah, Shuhaib menceritakan peristiwa yang menimpanya itu kepada Rasullullah SAW. Rasul kemudian bersabda: “Engkau telah beruntung, wahai Abi Yahya”. Tak lama kemudian turun ayat di atas. (HR. Harits bin Abi Usamah)

“Maka Luth membenarkan (kenabian) nya. Dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-Ankabut: 26)

Begitu pula yang dicontohkan Nabi Ibrahim as. Beliau berhijrah ketika kota yang di tempatinya tidak mendukung perkembangan perintah Tuhannya, Allah SWT.

Namun bagi mereka yang kurang begitu kokoh keimanannya hal ini tentu saja terasa amat memberatkan. Itu sebabnya ada sebagian orang yang telah menyatakan ke Islamannya tapi tidak berani berhijrah. Mereka khawatir bila mereka meninggalkan tanah kelahirannya maka akan susah hidupnya. Karena bagi mereka harta dan sanak saudara adalah segalanya meski mereka sulit menjalankan ibadah. Tampaknya bisikan syaitan begitu kuat hingga mereka lupa bahwa balasan bagi mereka kelak adalah neraka. Allah SWT hanya mau memaafkan orang yang tidak berhijrah karena memang mereka lemah. Seperti anak-anak, perempuan, budak dan orang yang benar-benar tidak tahu jalan menuju Madinah.

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?”. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekkah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?” Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah). Mereka itu, mudah-mudahan Allah mema`afkannya. Dan adalah Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun”. (QS. An-Nisa: 97-99)

 🔑🔑🔑🔑🔑
=============
📝Sumber: http://vienmuhadi.com/2010/09/01/hindun-binti-suhail-ummu-salamah-ra-ummirul-mukminin/