Tentang Wanita Berkarir
2 min read
Islam tidak melarang seorang wanita untuk bekerja, asalkan tidak meninggalkan kewajiban utamanya sebagai seorang istri dan seorang ibu, juga menjaga kehormatan diri dan keluarganya.
.
Fitrah seorang wanita adalah 'berkarir' di dalam rumahnya, seperti di jaman Rasulullah, rumah adalah tempat jihadnya seorang wanita. Hasilnya? Islam berjaya, melahirkan generasi penerus Islam yang berkualitas. Seorang istri dan seorang Ibu yang berhasil mendidik putra-putrinya agar berguna bagi agamanya dan juga hidupnya.
.
Dia yang diberikan kehormatan untuk pertamakali mengajarkan pendidikan agama, yang akan berguna seumur hidup anak-anaknya. Dia yang menjaga kehormatan keluarganya, menunggu suaminya pulang didepan pintu. Adalah jauh lebih mulia daripada wanita karir manapun.
.
"Maka wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada (bepergian) dikarenakan Allah telah memelihara mereka…" (QS. An-Nisa’: 34)
.
Ada juga yang protes, mengapa Islam terkesan mengekang wanita? Inilah doktrin yg selama ini sering dihembuskan iblis dan dijejalkan liberalis, mereka menyuarakan pembebasan wanita, padahal dibalik itu mereka ingin menjadikan para wanita sebagai obyek nafsunya, menurunkan martabatnya, mereka ingin merusak wanita yang teguh dengan agamanya agar mau mempertontonkan auratnya, melupakan tugas utamanya untuk mendidik generasi umat.
.
Cobalah lihat beberapa pengakuan orang barat sendiri, tentang sebab rusaknya tatanan masyarakat mereka :
.
Lord Byron: "Andai para pembaca mau melihat keadaan wanita di zaman yunani kuno, tentu anda akan dapati mereka dalam kondisi yang dipaksakan dan menyelisihi fitrahnya, dan tentunya anda akan sepakat denganku, tentang wajibnya menyibukkan wanita dengan tugas2 dalam rumah, dibarengi dengan perbaikan gizi dan pakaiannya, wajibnya melarang mereka untuk campur dengan lelaki lain".
.
Samuel Smills: "Sungguh aturan yang menyuruh wanita untuk berkarir di tempat2 kerja, meski banyak menghasilkan kekayaan, tapi akhirnya justru menghancurkan kehidupan rumah tangga, karena hal itu merusak tatanan hidup mereka, merobohkan sendi-sendi keluarga, dan merangsek hubungan sosial kemasyarakatan, karena hal itu jelas akan menjauhkan istri dari suaminya, dan menjauhkan anak-anak darinya, hingga pada keadaan tertentu tidak ada hasilnya kecuali merendahkan moral wanita, karena tugas hakiki wanita adalah mengurus tugas rumah tangganya".
.
Dr. Iidaylin: "Sesungguhnya sebab terjadinya krisis rumah tangga di Amerika, dan rahasia dari banyak kejahatan di masyarakat, adalah karena istri meninggalkan rumahnya untuk meningkatkan penghasilan keluarga, tapi di sisi lain tingkat akhlak malah menurun.Sungguh pengalaman membuktikan bahwa kembalinya wanita ke lingkungan (keluarga)nya adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan generasi baru dari kemerosotan yang mereka alami."
.
Jadi Islam tidak mengekang wanita, tapi mengatur wanita agar hidupnya menjadi baik, selamat dunia-akhirat.
Kajian Online via Whatspp
Post a Comment