Sedekah Menghindarkan Dari Bahaya

📚 Sedekah Menghindarkan dari Bahaya

Pagi itu, tepatnya hari Selasa, aku berangkat dari rumah dengan naik motor menuju tempat rapat. Sebenarya malas sekali untuk jalan karena gerimis masih turun. Aku merasa tidak nyaman naik motor ini. Perasaan ragu selalu menghantuiku. Berbagai macam perasaan timbul, salah satunya aku merasa ban motorku kempes. Namun, tetap saja aku jalan tanpa berhenti.

Sampai setengah perjalananku, perasan ragu terus hadir menghantui. Tanpa berpikir lagi, untuk menghilangkan berbagai macam perasan yg ada, kuputuskan untuk berhenti mengecek ban motorku. Dan benar saja ban motorku kempes, beruntung tempat tambal ban tidak jauh dari tempatku berhenti.

Aku pun segera menuju tempat tambal ban.
"Kenapa, Teh?" tanya bapak-bapak yang duduk di bangku tua itu.
"Ban motor saya sepertinya bocor, Pak," jawabku.
"Saya lihat dulu ya, Teh," ucap bapak-bapak tadi.
"Iya, Pak," jawabku.
"Duduk dulu, Teh," katanya lagi.

 Sambil menunggu motorku selesai diperbaiki, aku duduk sambil memperhatikan jalanan yang masih diguyur hujan. Tiba-tiba datang seorang perempuan menghampiriku meminta sedekah.

"Teh, sedekahnya...," ucap perempuan itu.
Tanpa pikir panjang aku langsung memberi uang 2000-an pada perempuan itu.
"Terima kasih, Teh. Semoga panjang umur, selamat dari bahaya, banyak rizki...".
Begitulah do'a yg mengalir di bibir wanita setengah baya itu dan aku hanya bilang "Aamiin".

Akhirnya, motor pun selesai diperbaiki.
"Terima kasih, Pak...," ucapku sambil membayar biayanya.
"Sama-sama, hati-hati, Teh, ujan," ucap bapak tadi.

Kini saatnya aku harus meneruskan perjalanan. Sebenarnya aku ragu, karena hujan belum berhenti juga. Tapi, aku harus berbuat apa, jam sudah menunjukkan jam 10 lewat. Terpaksa aku berangkat dengan memakai jas hujan.

Baru saja motor aku jalankan dan hendak naik ke jalan raya. Tiba-tiba...
"Brakkkkkk!" aku terjatuh di jalan raya yang licin dan ramai. Truk kontainer dari belakang dan depanku mengerem mendadak. Tentu mereka sangattt terkejut dengan kejadian ini.

"Awassssssss...!," hampir semua orang berteriak di sana.

Banyak orang yang menghampiri untuk menolongku, mayoritas laki-laki semua, tapi tidak ada yang membangunkanku. Sepertinya mereka ragu-ragu, entahh apa yang mereka pikirkan.

"Bagaimana keadaanmu, Teh? Apa bisa bangun sendiri?" tanya salah seorang pria yang membantu membangunkan motorku.
"Alhamdulillah bisa, Pak," jawabku singkat sambil menahan sakit.
"Syukurlah," kata mereka hampir berbarengan.

Alhamdulillah, Allah masih memberiku usia yang panjang. Aku terjatuh di jalan raya yang penuh dengan bermacam-macam kendaraan dengan berbagai karakter supirnya.

Aku pun beristirahat di klinik sebentar sambil mengabari keluargaku. Saat itu aku teringat dengan wanita pengemis tadi.

Ya, Allah... shodaqoh uang 2000 menyelamatkanku dari  kematian. Allah masih memberiku umur yang panjang.

Sejak kejadian itu, aku selalu menyisihkan uangku untuk shodaqoh. Siapapun yang pertama aku temui di pagi hari saat keluar rumah, aku pasti memberikan shodaqohku pada mereka, anak kecil ataupun dewasa.


✒✒✒✒✒
============
Oleh: Ida Faridah