Seni Kematian
3 min read
☄☄☄☄☄☄☄☄☄☄
🏜Muhasabah CINTA (Cerita dan Inspirasi Tahajjud) Bersama : Ida Faridah
"Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah SWT atau meninggal, tentulah ampunan Allah SWT dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah SWT saja kamu dikumpulkan." (Ali Imran:157-158)
Saudaraku....
Kematian adalah seni. Terkadang kematian merupakan seni indah meskipun pahit, bahkan merupakan seni terindah apabila di tangan pakar seniman. Al Qur-an telah menerangkan seni kematian kepada orang-orang mukmin dengan keterangan yang indah, sehingga mereka lebih bersemangat, lebih mencintai kematian, dan merasa heran terhadap orang yang lebih mencintai kehidupan. Manusia memang memiliki banyak pandangan terhadap cinta.
Saudaraku...
Kaum muslimin saat ini tidak akan selamat dari kondisi mereka kecuali jika mereka kembali kepada falsafah Al Qur-an tentang kematian. Mereka akan menemukan kematian sebagai suatu seni, bahkan seni yang benar-benar indah.
Saudaraku....
Al Qur-an memaparkan kepada orang-orang beriman bahwa kematian merupakan akhir dari kehidupan yang singkat, fana, dan meletihkan, untuk menyambut kehidupan yang tenang, indah, dan menyenangkan.
Sahabatku...
Al Qur-an menyatakan bahwa kematian merupakan takdir yang telah ditetapkan. Tidak ada yang bisa selamat darinya dan tidak seorangpun yang bisa menundanya.
Semua manusia akan menemui kematian, karena kematian merupakan takdir Allah SWT kepada mereka. Hanya saja, cara mereka menemui kematian berbeda-beda. Di antara mereka ada yang mati dihadapan biduanita yang menggiurkan, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah syair:
" Mereka berkata, 'Berjihadlah, wahai orang tampan, dengan perang'." Jihad apa lagi yang kuinginkan selain mendapatkan wanita.
"Setiap pembicaraan di antara mereka itu membawa keceriaan." Semua orang yang mati di sisi mereka adalah syahid.
Saudaraku...
Ada juga yang menemui kematian dalam jihad di jalan Allah SWT sambil mengalunkan syair,
"Berlari menghadap Allah SWT tanpa membawa bekal kecuali taqwa dan amal akhirat." Bersabar melakukan jihad karena Allah SWT, karena setiap bekal akan habis
kecuali takwa, kebaikan dan keterpimpinan.
Saudaraku.....
Orang-orang mukmin generasi pertama telah menemukan kebenaran-kebenaran tersebut, sehingga mereka lebih mencintai kematian, lalu mereka diberi kehidupan. Abu Bakar ra meringkas hal tersebut dalam kalimatnya yang abadi, "Wahai Khalid, hendakya kamu senang dengan kematian niscaya kamu akan mendapatkan kehidupan."
Begitu juga Ali ra. Ia meringkasya dengan mengatakan, "Demi Allah SWT, sungguh anak Abu Thalib lebih menyukai kematian daripada kesukaan bayi terhadap susu ibunya."
Saudaraku...
Nabi Muhammad saw menerangkan kepada umatnya dampak berpalingnya mereka dari seni yang indah ini, yaitu seni kematian di jalan Allah SWT kepada hawa nafsu duniawi, serta asyik dan terlena dengan kehidupan dunia.
Nabi saw bersabda,
"Nyaris umat-umat itu mengepung kalian sebagaimana orang yang makan mengepung nampanya. Lalu seorang sahabat ra berkata, 'Apakah jumlah kami saat itu sedikit, ya Rasulullah? 'Nabi menjawab, 'Pada saat itu jumlah kamu banyak. Akan tetapi, kamu laksana buih di lautan. Allah SWT benar-benar mencabut dari hati musuh-musuhmu rasa takut kepadamu dan Allah SWT memasukan kedalam hatimu kelemahan. 'Seorang sahabat bertanya, 'Apakah yang dimaksud dengan kelemahan itu, ya Rasulullah?' beliau menjawab, 'Cinta kepada dunia dan benci kepada kematian."
Saudaraku...
Jika kalian menghadapinya dengan jiwa mencintai kehidupan dan benci akan kematian, niscaya kalian tidak akan mendapatkan apa-apa. Akan tetapi, jika kalian mengubah jiwa tersebut, mengubah rasa takut dan kelemahan pada diri kalian, mencintai kematian dijalan kebenaran, dan kreatif dalam menemukan berbagai sarana dan jalanya, maka tidak diraguakan lagi bahwa dengan izin Allah SWT kalian akan dapat menggapai kemenangan dan keabadian di akhirat. Sesungguhnya, kematian dalam kebenaran merupakan keabadian itu sendiri.
Saudaraku...
Apakah perenungan ini memotivasi jiwa untuk beramal dan mengambil teladan? Saya berharap demikian, dan peringatan itu berguna bagi orang-orang mukmin.
☄☄☄☄☄☄☄☄☄☄
☄☄☄☄☄☄☄☄☄☄
Kutuber
🏜Muhasabah CINTA (Cerita dan Inspirasi Tahajjud) Bersama : Ida Faridah
"Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah SWT atau meninggal, tentulah ampunan Allah SWT dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah SWT saja kamu dikumpulkan." (Ali Imran:157-158)
Saudaraku....
Kematian adalah seni. Terkadang kematian merupakan seni indah meskipun pahit, bahkan merupakan seni terindah apabila di tangan pakar seniman. Al Qur-an telah menerangkan seni kematian kepada orang-orang mukmin dengan keterangan yang indah, sehingga mereka lebih bersemangat, lebih mencintai kematian, dan merasa heran terhadap orang yang lebih mencintai kehidupan. Manusia memang memiliki banyak pandangan terhadap cinta.
Saudaraku...
Kaum muslimin saat ini tidak akan selamat dari kondisi mereka kecuali jika mereka kembali kepada falsafah Al Qur-an tentang kematian. Mereka akan menemukan kematian sebagai suatu seni, bahkan seni yang benar-benar indah.
Saudaraku....
Al Qur-an memaparkan kepada orang-orang beriman bahwa kematian merupakan akhir dari kehidupan yang singkat, fana, dan meletihkan, untuk menyambut kehidupan yang tenang, indah, dan menyenangkan.
Sahabatku...
Al Qur-an menyatakan bahwa kematian merupakan takdir yang telah ditetapkan. Tidak ada yang bisa selamat darinya dan tidak seorangpun yang bisa menundanya.
Semua manusia akan menemui kematian, karena kematian merupakan takdir Allah SWT kepada mereka. Hanya saja, cara mereka menemui kematian berbeda-beda. Di antara mereka ada yang mati dihadapan biduanita yang menggiurkan, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah syair:
" Mereka berkata, 'Berjihadlah, wahai orang tampan, dengan perang'." Jihad apa lagi yang kuinginkan selain mendapatkan wanita.
"Setiap pembicaraan di antara mereka itu membawa keceriaan." Semua orang yang mati di sisi mereka adalah syahid.
Saudaraku...
Ada juga yang menemui kematian dalam jihad di jalan Allah SWT sambil mengalunkan syair,
"Berlari menghadap Allah SWT tanpa membawa bekal kecuali taqwa dan amal akhirat." Bersabar melakukan jihad karena Allah SWT, karena setiap bekal akan habis
kecuali takwa, kebaikan dan keterpimpinan.
Saudaraku.....
Orang-orang mukmin generasi pertama telah menemukan kebenaran-kebenaran tersebut, sehingga mereka lebih mencintai kematian, lalu mereka diberi kehidupan. Abu Bakar ra meringkas hal tersebut dalam kalimatnya yang abadi, "Wahai Khalid, hendakya kamu senang dengan kematian niscaya kamu akan mendapatkan kehidupan."
Begitu juga Ali ra. Ia meringkasya dengan mengatakan, "Demi Allah SWT, sungguh anak Abu Thalib lebih menyukai kematian daripada kesukaan bayi terhadap susu ibunya."
Saudaraku...
Nabi Muhammad saw menerangkan kepada umatnya dampak berpalingnya mereka dari seni yang indah ini, yaitu seni kematian di jalan Allah SWT kepada hawa nafsu duniawi, serta asyik dan terlena dengan kehidupan dunia.
Nabi saw bersabda,
"Nyaris umat-umat itu mengepung kalian sebagaimana orang yang makan mengepung nampanya. Lalu seorang sahabat ra berkata, 'Apakah jumlah kami saat itu sedikit, ya Rasulullah? 'Nabi menjawab, 'Pada saat itu jumlah kamu banyak. Akan tetapi, kamu laksana buih di lautan. Allah SWT benar-benar mencabut dari hati musuh-musuhmu rasa takut kepadamu dan Allah SWT memasukan kedalam hatimu kelemahan. 'Seorang sahabat bertanya, 'Apakah yang dimaksud dengan kelemahan itu, ya Rasulullah?' beliau menjawab, 'Cinta kepada dunia dan benci kepada kematian."
Saudaraku...
Jika kalian menghadapinya dengan jiwa mencintai kehidupan dan benci akan kematian, niscaya kalian tidak akan mendapatkan apa-apa. Akan tetapi, jika kalian mengubah jiwa tersebut, mengubah rasa takut dan kelemahan pada diri kalian, mencintai kematian dijalan kebenaran, dan kreatif dalam menemukan berbagai sarana dan jalanya, maka tidak diraguakan lagi bahwa dengan izin Allah SWT kalian akan dapat menggapai kemenangan dan keabadian di akhirat. Sesungguhnya, kematian dalam kebenaran merupakan keabadian itu sendiri.
Saudaraku...
Apakah perenungan ini memotivasi jiwa untuk beramal dan mengambil teladan? Saya berharap demikian, dan peringatan itu berguna bagi orang-orang mukmin.
☄☄☄☄☄☄☄☄☄☄
☄☄☄☄☄☄☄☄☄☄
Kutuber
Post a Comment