Menghayati Sejarah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasalam
📚Menghayati Sejarah Nabi
Hari/tgl : Kamis, 25 Februari 2016
16 Jumadil Awal 1437 H
No. : 052/MSN/INFO/II/2016
Tujuan : KUTUBer dan Umum
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁
📚 Sariyah bin Zanim
Dia adalah Sariyah bin Zanim bin Abdullah bin Jabir bin Muhammiyah bin Kinanah ad-Duali. Di masa jahiliyah, ia senang menyendiri di gua. Kecepatan larinya luar biasa, saking cepatnya orang-orang menggambarkan kecepatannya dengan ungkapan, mampu mendahului kuda (Ibnu Hajar, al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, 3/5).
Tidak diketahui pasti kapan Sariyah memeluk Islam, yang jelas ia termasuk sahabat yang terakhir menjadi seorang muslim, karena namanya tidak termaktub dalam pasukan Badar, Uhud, dan Khandaq. Diperkirakan ia memeluk Islam sebelum penaklukan kota Mekah.
📌Memimpin Pasukan Menghadapi Persia
Sariyah dikenal sebagai seorang yang sangat pemberani, ia juga seorang yang cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Umar mempercayainya memimpin pasukan untuk menghadapi negara adidaya Persia. Melalui dirinya, dua kota penting Persia berhasil ditaklukkan.
Suatu hari, Umar bin Khaththab berkhutbah Jum'at di atas mimbar Masjid Nabawi. Ia naik ke mimbar kemudian berucap lantang, “Wahai Sariyah bin Zanim, bukit. Wahai Sariyah bin Zanim, bukit…” Maksudnya jadikan bukit untuk berlindung. Kemudian Umar melanjutkan khutbahnya hingga selesai.
Beberapa waktu kemudian, datang surat dari Sariyah bin Zanim kepada Umar bin al-Khaththab di Madinah. Surat tersebut mengabarkan, “Sesungguhnya Allah telah memberikan kemenangan kepada kami pada hari Jumat, pada waktu demikian”.
Waktu yang termaktub dalam surat tersebut adalah saat dimana Umar berbicara di atas mimbar.
Sariyah berkata, “Aku mendengar suara (yang menyeru) ‘Wahai Sariyah bin Zanim, bukit. Wahai Sariyah bin Zanim, bukit…’. Aku dan pasukan pun naik ke atas bukit. Sebelumnya kami berada di lembah, dalam keadaan terkepung musuh. Akhirnya Allah memberi kami kemenangan.”
Ada yang bertanya kepada Umar, “Ucapan macam apa itu?”
“Demi Allah, aku tidak memikirnya dalam-dalam. Suatu kalimat datang begitu saja di lisanku”, jawab Umar
(Ibnu Asakir, Tarikh Dimasyq, 20/25).
Dari sini kita bisa melihat ketulusan Umar. Jarak antara Kota Madinah dan wilayah Syam begitu jauh. Bagaimana bisa Sariyah bin Zanim mendengar suara Umar? Itulah karomah. Karomah buah dari keimanan yang ditanam oleh Rasulullah SAW pada diri para sahabatnya, radhiallahu ‘anhum ajma’in.
Umar tidak sebutkan bahwa ia melakukan persiapan berlatih sebelumnya, melakukan amalan-amalan tertentu dan lainnya. Apa yang terjadi semata-mata karomah yang Allah SWT berikan kepadanya. Kemudian di lain kesempatan tidak ditemukan riwayat Umar mengulangi hal ini. Kejadian ini hanya terjadi satu kali.
Inilah karomah yang diberikan Allah SWT pada para walinya,
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.
Ada yang menambahkan kisah ini bahwasanya Umar melihat apa yang terjadi di Syam, maka hadits-hadits tentang hal itu bersumber pada hadits yang lemah.
Oleh: Nurfitri Hadi
🔑🔑🔑
=======
📝Sumber:
https://kisahmuslim.com/5371-di-persia-sariyah-bin-zanim-mendengar-perintah-umar-dari-mimbar-madinah.html
❁🌟❁═❁🌟❁═❁🌟❁═❁🌟❁
═❁💰SEDEKAH KUTUB💰❁ ═
💰Norek : BSM >> 7083820017
💳Ac : Komunitas Tahajud Berantai
📱Konfirmasi : 0896-2076-7186 (Yani)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁
Post a Comment