bahayanya racun tomcat si binatang aneh

nah saat ini lagi gembornya binatang aneh TOMCAT gak tau dimana asal munculnya.

INFO :
Nama Am: Kumbang Rove
Nama Saintifik : Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Staphylinidae
Species : Paederus fuscipes Curtis
Nama Tempatan: Semut Semai, Semut Kayap, Charlie etc.


Gembar-gembor mengenai bahaya serangga Tomcat yang mengatakan bahwa racun yang dimilikinya lebih kuat dari ular kobra, sangat tidak masuk akal.
Hal ini ditegaskan oleh Guru Besar Entomologi (Ilmu Serangga) IPB, Soemartono Sosromarsono kepadaitoday (22/03/12).
“Tidak bisa diterima logika, jika dikatakan racun Tomcat sepuluh kali lebih keras dari ular kobra. Racun kobra masuk ke dalam darah sementara racun Tomcat hanya ada di kulit”,
Lagi pula racun kobra bisa menimbulkan kematian, sedangkan Tomcat tidak. Hanya menyebabkan iritasi dikulit saja, itupun jika tubuh Tomcat terpencet.
Apabila serangga itu tidak diusik atau terpencet hingga pecah dan keluar racunnya, maka tidak akan berbahaya.
Peningkatan populasi Tomcat yang pesat saat ini serta menyebabkannya masuk ke wilayah perumahan, diperkirakan karena perubahan cuaca ekstrim yang sedang terjadi di Indonesia.
Perubahan ini menyebabkan mereka menjadi subur dan berkembang biak pesat.
Berkaitan dengan habitatnya di persawahan karena Tomcat menjadi predator dari hama wereng, karena saat ini sawah sedang mengalami musim panen, menyebabkan Tomcat banyak berpindah tempat mencari sumber makanan lain.
Jadi, sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir terhadap bahaya Tomcat. Nanti dengan sendirinya populasi mereka akan normal kembali.

Yang Menyebabkan Reaksi Kulit
Kumbang ini tidak menyengat atau menggigit. Cairan hemolimf yang terdapat di dalam badan (kecuali sayap) kumbang ini mengandungi racun sentuhan hewan yang paling berbisa di dunia. Toksin ini dikenali sebagai ‘paederin’ (C24 H43 O9 N) dinamakan dalam tahun 1953. Cairan ini disinyalir 12x lebih mematikan dari bisa ular kobra.

Tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung. Bisa juga dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Itu sebabnya, jika sudah terkena dermatitis otomatis seperti seprei dan uba rampe-nya, handuk maupun alat-alat yang disinyalir terkena racun tomcat harus dibersihkan. 

Bersentuhan dengan kumbang ini saat merayap atau tidur, menghancurkannya pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan konjunktivitis dan penyakit kulit yang teruk yang dikenali sebagai ‘dermatitis linearis’, ‘paederus (kumbang rove/ staphylinidae) dermatitis’.


Jika ruam terjadi setelah terjadi kontak dengan kumbang ini:

1. Jika anda bersentuhan dengan kumbang ini, segera cuci bagian yang terkena dengan sabun dan air.
2. Mereka yang mengalami reaksi kulit yang parah (kayak gw) hendaklah mendapat perawatan medis.
3. Bagi penderita yg mengalami perbanyakan ruam, pastikan tiada lagi serangga ini di
tempat tidur dan tutup semua jendela ketika menjelang malam.
4. Bahan antiseptik seperti larutan potassium permanganate (KMnO4) boleh digunakan untuk mencuci.
5. Bahan antiseptik dicampur dengan krim steroid dengan kekuatan rendah
dapat mengurangi luka yg telah pecah.
6. Terakhir,jangan sampai luka yg masih basah terkena sinar matahari,karena dapat menyyebabkan bekas hitam yang sulit di hilangkan.

Nah ane punya beberapa korban atas keganasan si TOMCAT ini. cekidot :(

ihh gila keliatannya kawan. :(
uiiihhhh

Untuk pengobatannya… gunakan saja Salep Acyclovir 5% yang bisa didapatkan di Toko Obat / Apotek terdekat..ada yang bilang pake getah lidah buaya bisa juga but bagi gw eman2 coz lukanya ntar malah jadi item…
Pasalnya karena dianggap sama dengan dompo tak jarang yang diobati dengan obat antivirus baik topikal maupun oral. Penggunaan obat tradisional semacam daun bobokan atau lidah buaya juga kurang dianjurkan. Pasalnya, bisa saja malah menyebabkan alergi. ”Sebab seharusnya diobati dengan obat anti radang dan apapun jenis herpesnya sebaiknya konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin

Sumber : www.google.com